Selasa, 07 Maret 2017

Curhat

16 January 2017
Morn in my room

Curcol
Semenjak memasuki tahun 2017, 16 hari telah berlalu. Belum melakukan apapun untuk memperbaiki hidup, selain bermain monopoli setiap hari. Hari-hari berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan. Ah, pengangguran emang gak enak. Mencoba cari kesibukan, jalan-jalan atau nongkrong, tapi tak ada sahabat dan kawan. Mau mencari kerja, tapi tak ada yang mau menerima pekerja untuk dua bulan. Mau ke ladang, ya hanya ini yang memungkinkan. Membersihkan ladang, tanam sayur, mencangkul menggemburkan tanah dll. Hanya saja ini masih diniatkan. Semoga besok bisa terlaksana.

Harapan
Ada impian yang dibuang jauh setelah mengambil keputusan untuk berhenti  dan pergi. Impian yang telah lama disimpan dan menjadi bayang-bayang setiap saat. Namun semakin kuat mengejar, ia semakin jauh berlari, seperti menyentuh pelangi di kaki langit, tak akan pernah bisa.
Namun ada harapan, yang membuat hidup ini lebih hidup. Harapan untuk melihat orang-orang di sekitar bahagia. Dan itu adalah harga mati, sehingga impian itu tak lagi penting saat ini. Tentu saja ia masih ada di dalam hati namun jika pelangi itu tak mampu disentuh, cukup dipandang saja. Dan ini tidaklah buruk untuk dilakukan. Memandang pelangi.
Tapi, mungkin, jika Tuhan menyelipkan impian itu di dalam harapan yang saat ini sedang on the way, akan sangat menyenangkan. Ah, rencana Tuhan tak terselami.
l di dalam hidupku. Biar Tuhan yang mengajar, menunjukkan jalan dan menasehatiku setiap waktu. Biar dalam nama Tuhan aku bernafas dan menutup mata. Biar dalam nama Tuhan ku rangkai mimpi dan keinginan hatiku. Biar dalam nama Tuhan semua ada dan tak ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar