Kamis, 29 November 2018

Hai Senja, bila boleh ku sebut namamu

Hai senja, bila boleh ku sapa namamu.
Indah pesonamu, menghanyutkan akal sehatku
Kagumku jatuh pada waktu yang tidak tepat
Saat kau kalah ditarik malam

Hai senja, bila boleh ku sapa namamu
Bibir kelu ketika ucap cinta di tempat itu
Cinta yang pisahkan langit dan lautan

Hai senja, bila boleh ku sapa namamu
Masih kah kau berdiri di tempat itu?
Bolehkah ku raih tanganmu?
Ikuti aku dalam kelabunya dirimu

Hai senja, bila boleh ku sapa namamu
Ku ingin berbisik dalam pelukmu, Aku Rindu.


Ada


Kataku menjadi tumpul
Ketika tak ku kenal lagi patah hati
Atau ketika rasa yang dalam tak dianggap

Lupa pula pada puisi
Yang dahulu selalu menjadi tameng rasa
Tutupi kebekuan yang tampak dalam hangat

Ada dan masih ada
Di sana, jauh dibagian lain hatiku
Sajak lama, cinta lama, jika boleh kusebut cinta

Semakin lama semakin jauh, namun ada


Nop 29 2018
2 pm

Jumat, 23 Februari 2018

Rindu

February 23rd 2018

Kadang aku mencarimu, begitu terjaga dari tidur
Lebih sering lagi, ketika hujan dan senja datang bersamaan
Seperti kau telah menjadi bagian dari hidupku,
Mencarimu tak henti

Pikirku melayang di setapak yang pernah kita lalui
Dalam satu pejaman mata, kau ada dihadapanku
Ku raih kau dalam peluk,tak lepas

Lalu ku buka mata
Hanya ada aku, memeluk diriku sendiri

Jika ini rindu, mengapa begitu menyakitkan?

Rabu, 22 November 2017

Selasa, 31 Oktober 2017

Masih

Oct 30th 2017
9:58 pm

Masih,  aku terlalu menginginkanmu.
Sehingga luka dihatiku bertambah,  saat kau mengabaikanku.

Masih,  kau dipikiranku.
Hingga saat kau tertawa menceritakan kekasih mu,  aku tersenyum pilu.

Masih,  kau dihatiku.  Bahkan tak beranjak dari sana sedetikpun.
Bahkan jika kau memilih yang lain,  aku masih menyimpanmu dalam hatiku.

Rabu, 22 Maret 2017

Sajak Biru Kelabu

Night in my room
18 march 2017


 Warna langit serasa abu-abu
Pohon dan lautan pun ikut berwarna abu
Senja itu aku menangis ditepi pantai berderu
Menangisi dunia berwarna kelabu

Beberapa hari lalu
Ku temukan warna di langit jauh
Perlahan laut pun menjadi biru
Ternyata bukan dunia yang kelabu
Tapi mataku yang tertutup debu

Kini semua kembali seperti dulu
Biru tetap biru Kelabu tetap kelabu
Namun sedikit aneh bagiku
Tak lagi ada kau dihatiku 

Selasa, 07 Maret 2017

Curhat

16 January 2017
Morn in my room

Curcol
Semenjak memasuki tahun 2017, 16 hari telah berlalu. Belum melakukan apapun untuk memperbaiki hidup, selain bermain monopoli setiap hari. Hari-hari berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan. Ah, pengangguran emang gak enak. Mencoba cari kesibukan, jalan-jalan atau nongkrong, tapi tak ada sahabat dan kawan. Mau mencari kerja, tapi tak ada yang mau menerima pekerja untuk dua bulan. Mau ke ladang, ya hanya ini yang memungkinkan. Membersihkan ladang, tanam sayur, mencangkul menggemburkan tanah dll. Hanya saja ini masih diniatkan. Semoga besok bisa terlaksana.

Harapan
Ada impian yang dibuang jauh setelah mengambil keputusan untuk berhenti  dan pergi. Impian yang telah lama disimpan dan menjadi bayang-bayang setiap saat. Namun semakin kuat mengejar, ia semakin jauh berlari, seperti menyentuh pelangi di kaki langit, tak akan pernah bisa.
Namun ada harapan, yang membuat hidup ini lebih hidup. Harapan untuk melihat orang-orang di sekitar bahagia. Dan itu adalah harga mati, sehingga impian itu tak lagi penting saat ini. Tentu saja ia masih ada di dalam hati namun jika pelangi itu tak mampu disentuh, cukup dipandang saja. Dan ini tidaklah buruk untuk dilakukan. Memandang pelangi.
Tapi, mungkin, jika Tuhan menyelipkan impian itu di dalam harapan yang saat ini sedang on the way, akan sangat menyenangkan. Ah, rencana Tuhan tak terselami.
l di dalam hidupku. Biar Tuhan yang mengajar, menunjukkan jalan dan menasehatiku setiap waktu. Biar dalam nama Tuhan aku bernafas dan menutup mata. Biar dalam nama Tuhan ku rangkai mimpi dan keinginan hatiku. Biar dalam nama Tuhan semua ada dan tak ada.