Senin, 27 April 2015

See you again

Siang ini, terik membakar helai dedaunan sebatang pohon kecil hingga ke akar-akarnya. Aku berteduh di bawahnya, si pohon kecil yang hampir mati.
Sepoi, angin menyapu kulit ku dan helai daun sipohon kecil. Jatuh, berguguran. Ku pandang langit, ia begitu cerah, tertawa terbahak bersama angin sahabatnya. Menertawai daun-daun yang lemah, menertawai hatiku yang lemah yang ditinggalkan di hari lalu. Bahkan hari berikutnya. 
Berteriak, mencoba memanggil seorang saja yang peduli. Tak  ada. Tak ada jawab, selain sepi. 
Angin masih saja membelai wajahku yang pilu, pilu akibat sepi. Andai saja ia nyata dan bukan hanya angin kosong. 

Ada, ada seorang yang mendengar. Ia membawa marah dan bahagia bersamaan, lalu begitu aku mulai bersandar pada hadirnya, ia pergi bersama seorang bidadari dari langit timur, lalu aku?
Aku berdiri di terik matahari, menatap langit yang ceria itu. Aku bertanya, bagaimana ia bisa bahagia setiap waktu?
Katanya, jangan pernah bersandar pada hati karena hati akan berubah. 
Ku bungkus kata langit itu, kusimpan baik dalam hatiku.

Ku ucapkan dalam hati, "selamat jalan. Semoga bertemu lagi, saat ku menjadi kuat." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar